Saturday, October 15, 2016

Gunung Prau Best moment Golden Sunrise


Halo #kawanBermain. Ketemu lagi dengan saya, Alhamdulillah Trip kali ini saya bersama pujaan Hati diberi kesempatan untuk mengunjungi dataran tinggi Dieng untuk mendaki dan berburu untuk menikmati golden sunrise dan sunset di dataran tinggi Dieng yaitu Gunung Prau, Wonosobo Jawa Tengah.


Gambar 1 : Puncak Gn Prau

Gunung Prau adalah sebuah gunung yang terletak di provinsi Jawa Tengah, merupakan tapal batas antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo. Ketinggian Gunung Prau ini sendiri adalah 2.565mdpl. Walaupun tergolong gunung pendek dan tidak memiliki kawah, Gunung Prau ini mempunyai keindahan alam yang sangat indah. Puncak Gunung Prau merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat kita jumpai di puncak dan di Gunung Prau ini tidak ada sumber air jadi disarankan untuk membawa air yang cukup selama pendakian.



Saya bersama pujaan hati mendaki Gunung Prau pada tanggal 29 Juli 2016 via Patak Banteng dan lintas via Dieng. Dengan budget yang sangat minimal. Dan peralatan camping pun menyewa. Disini kami mencoba untuk sharing mengenai perjalanan backpacker kami mendaki Gunung Prau. Dimulai dari Semarang menuju Wonosobo.


Sebelum menempuh perjalanan panjang yang akan memakan waktu kurang lebih 7 Jam dengan mengunakan sepeda Motor , sebelum memulai perjalanan panjang saya mulai mempersiapkan fisik 1 minggu sebelum memulai mendaki, yaiut dengan rutin berlari kecil selama seminggu, karena mendaki gunung bukan hal gampang untuk setiap orang, perlu kerja keras usaha dan tekad untuk mendaki serta kesehatan jasmani tentunya.


Persiapan Perjalanan dan Biaya Transportasi


Hal – hal yang perlu dipersiapkan selain fisik, harus mempersiapkan bekal dan menyewa tenda serta kebutuhan lain untuk digunakan di Gunung. Karena harga tenda mahal sehingga saya memilih untuk menyewa, lebih hemat *hahahah* , saran sebaiknya menyewa dan membeli perlengkapan sehari sebelum keberangkatan untuk menghindari hal – hal yang tidak di inginkan, seperti penyewaan tenda telah habis, toko bahan makanan tutup jangan lupa membawa baju ganti dan Jaket tebal agar tidak kedinginan karena cuaca diatas Gunung prau sangat dingin sering terjadi badai angina jadi jaga diri baik - baik.

Rincian Harga alat yang disewa dalam 24 Jam


Tas Carrier 60L : Rp 50,000
Nesting (alat masak) : Rp 15,000
Kompor : Rp 15,000
Matras : Rp 5000
Tenda untuk 2 orang : Rp 60,000
Sleeping Bag : Rp 20.000
Memulai perjalanan Dari Semarang Menuju Wonosobo



Setelah semua persiapan telah selesai, akhirnya tgl 29 Juli 2016 pukul 09.00 pagi kita mulai melakukan perjalanan menuju Wonosobo, jangan lupa berdoa agar dimudahkan dalam perjalanan, jalan yang akan di lewati nantinya dalam perjalanan adalah Ambarawa,Temanggung, Parakan kemudian masuk Kota wonosobo, setelah melewati Ambarawa ketika ada percabangan jalan masuk ke jalan yang ada pos polisi, karena arah itu langsung menuju ke Temanggung. Dalam perjalanan saat memasuki daerah Temanggung anda akan disuguhi pemandangan indah hamparan sawah hijau dengan udara sejuk serta Gunung Sindara yang begitu megah nya. Hingga membuat saya ingin menyanyi *kiri kanan ku lihat saja, banyak hamparan sawah hijau, heheeh* .


Setelah cukup lama perjalanan saya merasa cape, karena saya naik motor selama 4 jam tanpa berhenti disertai hawa dingin dan sepertinya Bensin habis, akhirnya saya memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah pom bensin di daerah Wonosobo , serta membeli makanan kecil, *Ingat jangan Lupan saat membeli makanan kecil,beli Juga Gas kaleng untuk bahan bakar kompor mini* ketika beristirahat disni ada sebuah gunung yang besaar, ternyata gunung itu adalah Gunung Sumbing. Setelah cukup lama beristirahat dan tenaga sudah kembali lagi, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.


Gambar 2 : Pemandangan di Pom Bensin


Gambar 3 : Gas Kaleng Yang perlu km beli


Setelah cukup lama beristirahat akhirnya kita melanjutkan perjalanan lagi menuju Dataran tinggi dieng untuk mendaki Gunung Prau. Tidak terasa perjalanan kita telah melewati daerah Wonosobo dan sedang menuju Dataran tinggi dieng, saya kira perjalan menuju kesini akan mudah setelah melewati Wonosobo, ternyata malah sebaliknya jalan menuju kesini lebih susah yaitu berupa tanjakan dan turunan serta jalan berada di tebing, sehingga kiri jalan berupa jurang yang dalam. Jadi harus berhati – hati dalam melakukan perjalanan, tapi usaha panjang itu semua terbayar ketika sudah melihat gapura Kawasan Dieng Plateu. Saat sampai disini hal yang perlu dicari adalah BaseCamp pendakian Gunung Prau Patak Banteng, saya bergegas untuk mengurus simaksi dan mendapat map denah Gunung Prau. Biaya pendaftaran Gunung Prau adalah Rp. 10.000,-/orang. Sehabis mengurus pendaftaran kita mengisi perut sebelum pendakian, karena mendaki butuh banyak tenaga.


Gambar 4 : Gapura Kawasan Dieng Plateu

Memulai Pendakian Basecamp - Pos I
Selesai sudah pengurusan administrasi dan sarapan kita bergegas untuk pendakian pada pukul 03.00 siang dari basecamp, pendakian melewati perkampungan Desa Patak Banteng. Lepas dari perkampungan Desa Patak Banteng sekitar 500 meter akan memasuki daerah persawahan yang masih hijau milik warga. Setelah 25 menit pendakian dengan track berdebu sudah tampak terlihat pos 1 .



Pos I ( Sikut Dewo) berupa gubuk kecil persawahan, biasanya terdapat pedagang lokal yang berjualan di pos ini untuk mengais rezeki pada para pendaki pedagan loka yang berjualan disini Biasanya menjual buah,Minuman dingin ada juga penjual bakso yang mengunakan kendaraan sepeeda motor. Harga makanan pedagang local disini harganya masih normal. Di pos ini pendaki bisa beristirahat dan mengisi tenaga atau pun melanjutkan pendakian. Dari pos ini pendaki masih di suguhkan dengan pemandangan persawahan yg cukup indah. Jika ramai pendaki terdapat jasa ojek di pos ini yang siap mengantarkan pendaki naik atau turun.



Pos I - Pos II

Melanjutkan pendakian dari Pos I menuju Pos II, perjalanan masih terasa mudah karena jalan masih berupa tanah bedebu tanpa adanya bebatuan yang menggangu perjalanan, dan perjalanan masih melewati persawahan yang indah. Menurut saya trek di pos 1 menuju pos 2 relatif masih mudah karena dibuat berupa anak tangga dari tanah yang berkelak - kelok. Dari Pos I menuju Pos II sekitar 30 menit saja dengan jalur yang tidak begitu menanjak.

Gambar 5 : Pemandangan di pos 2


Setelah menempuh perjalanan 30 menit akhirnya mencapai Pos II (Cangal Walangan) berupa lahan lapang kecil, disini saya mencoba untuk beristirahat untuk meringankan kerja kaki yang terus diforsir untuk berjalan, dan saya juga membawa pujaan hati yang baru 2 kali mendaki gunung, dipos 2 hanya cukup untuk mendirikan 2 tenda saja. Di pos ini pendaki memasuki hutan gunung prau . Hutan lebat yang didominasi pohon cemara dan pohon pinus.

Pos II - Pos III

Akhirnya setelah melewati Dari Pos II kita menuju Pos III. Lah disini tenaga mulai banyak terkuras karena trek yang ada mulai menanjak dengan banyak bebatuan serta akar pohon yang bertebaran, yang bisa mengakibatkan tersandung bahkan jatuh, karena di sisi – sisi pos III merupakan jurang yang dalam dan dari sini jg perjalanan semakin menantang dengan adanya pohon besar yang berakar. Jalur sangat licin jika musim hujan. Dibtuhkan waktu Sekitar 60 menit serta untuk beristirahat karena cukup banyak menguras tenaga. Pendaki akan sedikit merasa bosan selama menuju Pos III dikarenakan jauh dan menanjak. Sampai di Pos III pendaki dapat beristirahat sejenak dan mengatur pernafasan, setidaknya 5 - 10 menit karena masih setengah perjalanan menuju puncak.

Pos III (Cacingan) berupa lahan kecil, cukup buat 2 tenda, di Pos ini pemandangan hanya hutan, ada baiknya jangan terlalu lama di Pos III. Karena pos III berupa hutan yang lebat.

Pos III - Bukit Teletubis

Setelah cukup lama berjalana Dari Pos III menuju Bukit Teletubis pendaki masih akan menjumpai jalur yang terjal dan menanjak dan licin apabila hujan. Perjalanan dari Pos III menuju Bukit Teletubis dengan jarak tempuh 60 menit, lalu sekitar 20 menit menuju Bukit Teletubis. Setelah menemui belokan tanjakan pendaki akan disuguhi dengan indah gunung sindoro dan perkampungan dieng.

Gambar 5 : Pemandangan di pos 2

Akhirnya setelah melewati 3 Jam pendakian yang melelahkan disertai dengan istitrahat sampai juga di Bukit Teletubis saya hendak membuka tenda untuk mendirikanya karena cuaca disini sangat dingin bahkan ada badai angin, bahkan jaket tebal yang saya pakai masih belum cukup untuk menahan angina kencang, akhirnya saya selesai mendidirkan tenda di bantu dengan Pujaan hati dan kami mulai berkemas menata barang- barang dalam tenda serta merebus air untuk


Membuat kopi agar suasana tidak terlalu dingin dan makan dengan mie, serta beristirahat untuk menikmati sunrise besok pagi dan tidak lupa untuk menyalakan alarm Pukul 05.15 pagi.

Menikmati SunRise

Cuaca dingin pagi yang membangunkan saya didalam tenda dan didalam sleping bag *dingin banget kawan* padahal alarm Handphone belum berbunyi, seketika itu pula saya melihat jam pada handphone saya, ternyata waktu masih menunjukkan pukul 04.45 ternyata masih setengah jam waktu untuk seharusnya terbangun dari tidur yang lumayan nyaman, daripada kita merasa kedinginan akhirnya saya merebus air dan membuat energen untuk sarapan pagi, serta penghangat tubuh. Setelah cukup lama di dalam untuk menghangatkan tubuh dengan minuman panas, Tepat pukul 05.30 saya mencoba untuk keluar tenda, meskipun udara sangat dingin. Saat berada diluar WOW !! saya berteriak seperti itu dan saya benar – benar kagum,takjub dibuatnya dengan pemandangan indah yang ditampilkan diatas Gunung Prau, Saya mengucap syukur betapa indahnya ciptaan sang penguasa.


Gambar 5 : Pemandangan diatas Gunung Prau

Gambar 6 : Pemandangan diatas Gunung Prau

Gambar 7 : Pemandangan diatas Gunung Prau


Gambar 8 : Pemandangan diatas Gunung Prau

Gambar 9 : Pemandangan diatas Gunung Prau

Gambar 10 : Minum Energeen dengan cuaca yang sangat dingin

Sungguh indah bukan pemandangan dari atas Gunung prau? Meskipun bukan gunung yang tinggi tetapi saat berada di puncaknya kita disuguhi pemandangan yang hebat dengan Gunung Sumbing – Sindoro,Gunung Merbabu yang menyapa dengan keindahannya, jangan lupa untuk membawa sampah kalian turun agar keindahan tempat ini tetap terjaga.

Penulis            : Eka febry Setiawan
Instagram    : @Febry282 atau @sukaabermain
Facebook    : peepy

3 comments:

Fungsi Klik